Pengertian
Data Spasial
Data spasial mempunyai pengertian
sebagai suatu data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya
dalam ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana
didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawa
permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir (Rajabidfard dan Williamson, 2000a). Data spasial
dan informasi turunannya digunakan untuk menentukan posisi dari identifikasi
suatu elemen di permukaan bumi
(Radjabidfard 2001). Lebih lanjut lagi Mapping Science Committee (1995)
dalam Rajabidfard (2001) menerangkankan mengenai pentingnya peranan posisi
lokasi yaitu, (1) pengetahuan mengenai lokasi dari suatu aktifitas memungkinkan
hubungannya dengan aktifiktas lain atau elemen lain dalam daerah yang sama atau
lokasi yang berdekatan dan (2) Lokasi memungkinkan diperhitungkannya jarak,
pembuatan peta, memberikan arahan dalam membuat keputusan spasial yang bersifat
kompleks.
Karakteristik
utama dari data spasial adalah bagaimana mengumpulkannya dan memeliharanya
untuk berbagai kepentingan. Selain itu juga ditujukan sebagai salah satu elemen
yang kritis dalam melaksanakan pembangunan sosial ekonomi secara berkelanjutan
dan pengelolaan lingkungan. Berdasarkan perkiraan hampir lebih dari 80 %
informasi mengenai bumi berhubungan dengan iinformasi spasial (Wulan 2002).
Perkembangan
teknologi yang cepat dalam pengambilan data spasial telah membuat perekaman
terhadap data berubah menjadi bentuk digital, selain itu relatif cepat dalam
melakukan prosesnya. Salah satunya perkembangan teknologi yang berpengaruh
terhadap perekeman data pada saat ini adalah teknologi penginderaan jauh
(remote sensing) dan Global Positioning System (GPS).
Terdapat empat prinsip yang dapat
mengidentifikasikan perubahan teknologi perekaman data spasial selama tiga
dasawaarsa ini. Prinsip tersebut adalah
(1) perkembangan teknologi,
(2) kepedulian terhadap lingkungan
hidup,
(3) konflik politik atau perang dan
(4) kepentingan ekonomi.
Sumber Data Spasial
Data
spasial dapat dihasilkan dari berbagai macam sumber, diantaranya adalah :
Citra
Satelit, data ini menggunakan satelit sebagai wahananya. Satelit tersebut
menggunakan sensor untuk dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan
bumi. Umumnya diaplikasikan dalam kegiatan yang berhubungan dengan pemantauan
sumber daya alam di permukaan bumi (bahkan ada beberapa satelit yang sanggup
merekam hingga dibawah permukaan bumi), studi perubahan lahan dan lingkungan,
dan aplikasi lain yang melibatkan aktifitas manusia di permukaan bumi. Kelebihan
dari teknologi terutama dalam dekade ini adalah dalam kemampuan merakam cakupan
wilayah yang luas dan tingkat resolusi dalam merekam obyek yang sangat tinggi.
Data yang dihasilkan dari citra satelit kemudian diturunkan menjadi data
tematik dan disimpan dalam bentuk basis data untuk digunakan dalam berbagai
macam aplikasi. Mengenai spesifikasi detail dari data citra satelit dan
teknologi yang digunakan akan dibahas dalam bab tersendiri.
Peta
Analog, sebenarnya jenis data ini merupakan versi awal dari data spasial,
dimana yang mebedakannya adalah hanya dalam bentuk penyimpanannya saja. Peta
analago merupakan bentuk tradisional dari data spasial, dimana data ditampilkan
dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena itu dengan perkembanganteknologi
saat ini peta analog tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk
kemudian disimpan dalam basis data.
Foto
Udara (Aerial Photographs), merupakan salah satu sumber data yang banyak
digunakan untuk menghasilkan data spasial selain dari citra satelit.
Perbedaannya dengan citra satelit adalah hanya pada wahana dan cakupan
wilayahnya. Biasanya foto udara menggunakan pesawat udara. Secara teknis proses
pengambilan atau perekaman datanya hampir sama dengan citra satelit. Sebelum
berkembangan teknologi kamera digital, kamera yang digunakan adalah menggunakan
kamera konvensional menggunakan negatif film, saat ini sudah menggunakan kamera
digital, dimana data hasil perekaman dapat langsung disimpan dalam basis data.
Sedangkan untuk data lama (format foto film) agar dapat disimpan dalam basis
data harus dilakukan conversi dahulu dengan mengunakan scanner, sehingga
dihasilkan foto udara dalam format digital. Lebih lanjut mengenai spesifikasi
foto udara akan dibahas dalam bab tersendiri.
Data
Tabular, data ini berfungsi sebagai atribut bagi data spasial. Data ini umumnya
berbentuk tabel. Salah satu contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data
sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dll. Data tabulan ini kemudian di
relasikan dengan data spasial untuk menghasilkan tema data tertentu.
Data
Survei (Pengamatan atau pengukuran dilapangan), data ini dihasilkan dari hasil
survei atau pengamatan dilapangan. Contohnya adalah pengukuran persil lahan
dengan menggunakan metode survei terestris.
Sumber
data spasial terdiri dari;
1.
peta analog
Peta
analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam
bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi,
kemungkinan besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah
mata angin dan sebagainya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data,
peta analog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah
menjadi format vektor melalui proses dijitasi sehingga dapat menunjukan
koordinat sebenarnya di permukaan bumi.
2.
data sistem penginderaan jauh
Data
Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya),
merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediaanya secara
berkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di
ruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa memperoleh
berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya
direpresentasikan dalam format raster.
3.
data hasil pengukuran lapangan
Data
pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik perhitungan tersendiri,
pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut contohnya: batas
administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak pengusahaan
hutan dan lain-lain.
4.
data gps (Global Positioning System)
Teknologi
GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi SIG. Keakuratan
pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini biasanya
direpresentasikan dalam format vektor.
5.
Peta, Proyeksi Peta, Sistem Koordinat,
Survey dan GPS
Data
spatial yang dibutuhkan pada SIG dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah
satunya melalui survei dan pemetaan yaitu penentuan posisi/koordinat di
lapangan. pada part 3 selanjutnya akan dijelaskan secara ringkas beberapa hal
yang berkaitan dengan posisi/koordinat serta metoda-metoda untuk mendapatkan
informasi posisi tersebut di lapangan.
Sumber :
id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
No comments:
Post a Comment